Banyak wanita mungkin akan menolak orang dimana merupakan seorang mantan tentara yang sudah menghabiskan hampir tiga tahun hidup bersama serigala di Taman Margasatwa yang berlumpur tanpa mandi sekalipun, akan tetapi Shaun Ellis akhirnya menemukan pasangannya.
“Manusia serigala” (umur 47 tahun), yang diyakini memiliki ikatan yang kuat dengan hewan liar terutama serigala, mengajarkan pacarnya Ellis, 30 tahun, bagaimana untuk hidup menjadi sebagai salah satu dari mereka. Sekarang mereka membuat simpul ikatan tersebut.
Pasangan ini bertemu pada bulan September 2009, dan setahun lebih setelah kencan pertama mereka, pada bulan April 2011, mereka menikah dalam sebuah upacara dengan beberapa penduduk asli Amerika di Devon sebagai saksinya, mengenakan pakaian tradisional dan menulis sumpah mereka sendiri.
Sebagai cintanya dengan penduduk asli Amerika, Shaun membangun sebuah perkemahan di pinggiran areal dimana para serigala tinggal yang dijadikannya sebagai rumah paruh waktu selama mereka belajar untuk beradaptasi dengannya.
Nyonya Ellis berkata: “ini adalah cinta pada pandangan pertama ketika saya bertemu Shaun. Saya benar-benar tidak tahu apa itu cinta sampai saya berkenalam kepadanya. Saya selalu punya gambaran di kepala tentang laki-laki idaman saya, dan saya rasa Shaun adalah orangnya.”
“Shaun telah mengajarkan banyak kepada saya tentang serigala, terutama untuk menghormati mereka. Untungnya saya belum pernah diserang atau dilukai mereka selama kita tidak membuat gerak gerik yang bisa membahayakan mereka.” ungkap Ellis
Suaminya sudah menghabiskan dua setengah tahun berburu, makan, melolong dan tidur dengan empat ekor serigala jantan di hutan tersebut, bahkan membatasi makannya untuk daging dan tidak mandi sehingga bau tubuhnya sama dengan para serigala tersebut.
Mr Ellis, yang memiliki empat anak dari hubungan sebelumnya, berkata: “saya benar-benar merasa di rumah dengan serigala. Saya selalu merasa lebih nyaman dengan kehadiran mereka daripada berada di dunia manusia. Ketika saya jauh dari para serigala membuat saya sangat merindukan mereka, saya sangat membutuhkan mereka di dalam kehidupan saya. Bagi saya, mereka persis sama seperti keluarga manusia karena kita telah memiliki hubungan yang sangat erat.”
Shaun menambahkan “ketika saya bertemu Ellis, saya ingin berbagi dengannya tentang kehidupan serigala. Itu tampak alami. Kami adalah satu keluarga besar.”
Shaun mengajarkan Ellis tentang dunia serigala dan kemudian juga diturunkan kepada anak-anaknya, dua laki-laki dan perempuan di pusat penelitian pendidikan dan konservasi serigala di Coombe Martin, Devon.
“Saya tidak dapat membayangkan melakukan apa-apa selain berjalan dengan serigala dan mempelajari perilaku mereka, mereka mengajar kita lebih dari yang tidak pernah kita pikirkan. Teman-teman dan keluarga suka dengan fakta bahwa saya bahagia di sini dengan mereka. Mereka dapat melihat ini sebagai lingkungan yang ideal dan mutlak bagi saya. Ketika saya masih kecil, saya selalu meminta kepada orangtua saya untuk seekor serigala kecil setiap Natal dan ulang tahun saya. Sekarang saya telah mendapatkannya, bukan hanya satu tetapi sekelompok.” ujar Shaun.
Integrasi pasangan yang luar biasa ini bertujuan untuk memberikan wawasan spektakuler tentang perilaku serigala kepada para ilmuwan.
Tuan Ellis menambahkan: “Integrasi saya mulai ketika anak-anak serigala yang hanya berumur beberapa hari dimana mereka ditinggalkan oleh orang tua mereka dan saya harus membesarkan mereka dengan susu botol dan sekarang mereka telah tumbuh dewasa. Saya menghabiskan dua setengah tahun terus-menerus dengan mereka. Bahkan sekarang saya menghabiskan sebagian besar hidup saya dengan mereka. Setelah bisa berkomunikasi dengan mereka saya diterima melalui suara. Maka itu adalah tugas saya untuk mempertahankan posisi saya di dalam tersebut. Setiap hari saya harus membuktikan nilai saya kepada mereka.
Tapi meskipun kemudahan untuk diterima, Ellis sering digigit oleh keluarga serigalanya. Dia menambahkan “Mereka mungkin masih terlalu takut dengan manusia yang membuat mereka terkadang harus menggigit. Bahkan ketika bermain dengan mereka saja dapat berakhir dengan beberapa jahitan. Mereka benar-benar dapat memberikan serangan. Beberapa cedera yang serius adalah tabrakkan kepala mereka.”
“Saya ditabrak dengan keras hingga tidak sadar sebelumnya. Mereka juga menabrak saya di bagian perut yang menyebabkan masalah internal. Lalu ada goresan dangkal yang tak terhitung jumlahnya yang memberikan memar. Walaupun mereka tidak bermaksud untuk membahayakan saya, satu kesalahan saja bisa berakibat fatal. Saat itulah hal ini paling menakutkan.” sahut Ellis.
Ellis mengatakan ia telah disebut ‘gila’, ‘gila’ dan ‘gila’ oleh orang-orang ketika dia menceritakan profesinya.
“Pada kesempatan, saya mungkin mempertanyakan hal itu pada diri saya sendiri. Tetapi hanya dibutuhkan satu orang untuk menghargai pekerjaan saya membuat perbedaan tersebut.” tutup Ellis
